Skip to main content
keteladanan nabi sulaiman AS
keteladanan nabi sulaiman AS
- Rasa malu pada Allah Swt.: Nabi Sulaiman melihat karunia Allah terlalu besar, tetapi ibadahnya ia merasa masih kurang, beliau malu memandang ke langit karena malu kepada Allah Swt.
- Berdialog dengan rakyat kecil: Nabi Sulaiman senang berkomunikasi dengan rakyatnya, walaupun rakyatnya (hanya) beberapa ekor semut. Ketika pasukan jin, manusia dan burung-burung sampai di lembah semut berkatalah seekor semut bernama Jarsan, ia berkata: "Wahai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari". Mendengar hal ini, Nabi Sulaiman bertanya: 'Mengapa engkau berkata seperti itu? Maka Jarsan berkata: "Mohon maaf wahai Nabi, saya akan memerintah yang lain". Maka Jarsan berkata pada warga semut: "Wahai para semut, marilah kita minggir berbaris rapi untuk menyaksikan iring-iringan pasukan Nabi Sulaiman". Dari sinilah Nabi Sulaiman tersenyum dan berdoa pada Allah supaya diberi karunia pandai bersyukur atas nikmat Allah Swt. Baca QS. An-Naml [27]:18-26.
- Nabi Sulaiman senang bekerja sebagai wujud syukur: Nabi Sulaiman termasuk sebagian nabi yang paling pandai bersyukur seperti diungkap dalam Al-Quran. Suatu ketika beliau bertanya pada Allah: "Ya Allah tunjukkan padaku seseorang yang bisa membuatku pandai bersyukur? "Lalu Allah memerintahnya melihat dua orang yang bekerja keras. Yang seorang bekerja keras bertujuan sekedar untuk mengganjal perut dari kelaparan. Sedangkan yang satu lagi ia bekerja bertujuan untuk bersyukur dan tidak termasuk orang yang dikatakan penganggur. Lalu Nabi Sulaiman berdoa pada Allah supaya diajari pekerjaan yang membuatnya bersyukur, lalu Allah mengajarinya ilmu menyepuh besi dengan emas. Sehingga beliaulah manusia pertama yang menyepuh besi dengan emas.
- Juga kehebatan kekhusyuan shalat Nabi Sulaiman: Sampai-sampai beliau meninggal dalam posisi sedang berdiri shalat.
Comments
Post a Comment